Jatilapak merupakan nama yang kami pakai untuk sebuah toko UMKM Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Jatilapak kami ambil dari kata “Jati” yang merupakan nama depan dari nama kalurahan “Jatimulyo”. Sedangkan kata “Lapak” menjurus pada penyebutan untuk lokasi/tempat orang berjualan di pasar. Jatilapak menjual barang/jasa produk UMKM warga masyarakat Kalurahan Jatimulyo baik secara offline maupun online. Selain berjualan, jatilapak juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat kalurahan Jatimulyo.
Jatilapak terbentuk pada tahun 2021, seiring dengan ditetapkannya Kalurahan Jatimulyo sebagai salah satu Kalurahan Mandiri Budaya. Dimana Kalurahan Mandiri Budaya adalah desa/kalurahan mahardika, berdaulat, berintegritas, dan inovatif dalam menghidupi dan mengaktualisasikan nilai-nilai kaistimewan melalui pendayagunaan segenap kekayaan sumber daya dan kebudayaan yang dimilikinya dengan melibatkan partisipasi aktif warga dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kelestarian semesta ciptaan, kesejahteraan, dan ketenteraman warga dalam ke-bhinneka-tunggal-ikaan (Pergub DIY No.93 Tahun 2020).
Dalam Kalurahan Mandiri Budaya terdapat 4 potensi yang menjadikan sebuah kalurahan disebut Kalurahan Mandiri Budaya, yaitu yang kemudian disebut potensi dalam bidang Budaya, Pariwisata, Prima dan Preneur. Jatilapak adalah penjabaran dalam potensi yang disebut “Desa Preneur”. Desa Preneur itu sendiri adalah desa yang memiliki kemampuan untuk menumbuhkan unit-unit usaha skala desa, yang diusahakan oleh warga desa itu sendiri melalui penguatan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha, peningkatan mutu produk/jasa, nilai tambah, dan daya saing dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan tercapainya kesejahteraan hidup warga.(Pergub DIY No.93 Tahun 2020)
Perkembangan Desa Preneur dimulai tahun 2021 (tahap penumbuhan) dengan mengadakan sosialisasi kewirausahaan kepada warga masyarakat. Meskipun jauh sebelum itu warga masyarakat sudah dengan sendirinya mulai menjual produk rumahan seiiring menggeliatnya wisata di kawasan menoreh terkhusus kalurahan jatimulyo pada tahun 2015.
Pada Tahun 2022 (tahap pengembangan) kegiatan banyak difokuskan pada kegiatan peningkatan kapasitas pelaku UMKM, dikemas dengan kegiatan pelatihan seperti ; pelatihan manajemen, pengolahan makanan, pengemasan, pemasaran baik secara online / offline, fotografi produk serta kemampuan bahasa asing mengingat pasar wisatawan di Jatimulyo tidak sedikit yang datang dari mancanegara.
Pada tahap selanjutnya Desa Preneur bekerjasama dengan Bumdes Jatimulyo dan pelaku UMKM akan membuka toko UMKM di rest area kembang tebu. Lokasi yang menjadi display produk UMKM warga se Kalurahan Jatimulyo.